Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita beberapa waktu lalu bertolak ke Tokyo, Jepang untuk mendorong realisasi komitmen investor sektor otomotif asal Jepang. Dalam kunjungannya, Menperin dijadwalkan bertemu sejumlah perusahaan otomotif Jepang seperti Toyota Motor, Mitsubishi Motors, Honda, Suzuki dan Mazda. Dari hasil pertemuan dengan Mitsubishi, prinsipal otomotif asal Jepang tersebut berkomitmen menambah investasi untuk pengembangan mobil hybrid, salah satunya ialah Xpander.
Prinsipal otomotif berlogo tiga berlian tersebut berkomitmen menambah investasi sebesar Rp11,2 triliun pada akhir tahun 2025. Dari investasi tersebut, Mitsubishi memproyeksikan terjadi peningkatan kapasitas produksi, dari 220 ribu menjadi 250 ribu unit.
"Mereka juga akan mengembangkan dua model mobil electric vehicle (EV),” papar Menperin.
Selain itu, Mitsubishi juga berkomitmen akan memberikan izin tambahan ekspor ke sembilan negara baru. Awalnya tujuan ekspor ke 30 negara menjadi ke 39 negara.
Kunjungan Menperin ke Jepang diharapkan dapat menggairahkan kembali ekspor mobil dari Indonesia yang mengalami penurunan penjualan selama pandemi COVID-19. Dalam pertemuan tersebut, Menperin juga mendorong agar Mitsubishi melakukan ekspor mobil ke Australia, mengingat perjanjian kerja sama antara kedua negara (IA-CEPA) telah berjalan.
"Memang salah satu tujuan misi pemerintah Indonesia datang ke Jepang adalah untuk melobi prinsipal untuk memberikan izin agar mobilnya diberikan perluasan terhadap tujuan ekspor. Ini sudah mendapat komitmen dari Mitsubishi,” jelasnya sebagaimana dikutip dari laman resmi Kementerian Perindustrian.
Berdasarkan laporan Nikkei tahun lalu, Mitsubishi menyiapkan tiga model hybrid yang akan diluncurkan dalam jangka waktu tiga tahun mendatang. Model tersebut adalah Eclipse Cross plug in hybrid electric vehicle (PHEV). Produk Mitsubishi selanjutnya adalah generasi baru Outlander PHEV pada April 2022 disusul Xpander hybrid 2023.
Indonesia Jadi Pasar Kendaraan Bermotor Terbesar ASEAN
Indonesia sendiri adalah pasar kendaraan bermotor terbesar di ASEAN, dengan estimasi sekitar 1,5 juta orang bekerja di sepanjang rantai industri otomotif. Ekspor produk otomotif Indonesia telah dikirimkan ke lebih dari 80 negara, baik dalam bentuk Completely Build Up (CBU), Completely Knock Down (CKD) maupun bentuk komponen.
Pada hari kedua di Jepang, Rabu (10/3), Menperin direncanakan bertemu dengan prinsipal otomotif lainnya seperti Toyota Motor Corporation, Honda Motor Company.Ltd, Suzuki Motor Corporation, Mazda Motor Corporation.
“Indonesia juga mengundang perusahaan otomotif Jepang untuk memanfaatkan berbagai insentif regulasi yang telah disiapkan Pemerintah RI seperti penurunan tarif pajak penjualan kendaraan bermotor dan stimulus untuk pengembangan mobil listrik berbasis baterai," demikian disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi melalui keterangan resminya.